Sehingga kata Jumhur, pernyataan Rocky yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo sebenarnya tidak ditujukan kepada personal, melainkan terhadap kebijakan Jokowi selama menjabat sebagai Presiden RI.
"Jadi kebijakan-kebijakan seperti itu saya juga mengatakan itu adalah kebijakan yang bajingan dan tolol. Dan banyak rezim ini melahirkan kebijakan-kebijakan yang bajingan dan tolol, banyak. Omnibus Law adalah kebijakan bajingan dan tolol, arogan, sombong, saya bisa pastikan itu. Itulah yang kira-kira kalau rocky menyatakan sesuatu itu di seputar itu, kebijakan," tegas Jumhur.
Bahkan, Jumhur melihat, Rocky diyakini merasakan kejengkelan dari kaum buruh yang bertahun-tahun berdemonstrasi sejak meminta Perppu Omnibus Law Cipta Kerja dibatalkan, hingga minta dicabutnya UU Cipta Kerja.
"Ini kan bernegara kayak main-main gitu. Dan Rocky menyaksikan itu, sebelumnya pidatonya mengantarkan soal itu. Jadi, tidak ada urusan pribadi," pungkas Jumhur.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Prabowo Ambil Alih Tanggung Jawab Whoosh? Tunggu Dulu! Puan Mau Bongkar-bongkaran soal Keputusan di Era Jokowi
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh