"Ini aneh sekali, kalau 13 tahun itu datang dan bangsa bersangkutan gagal merebut peluang untuk membawa kemajuan ya sudah bangsa itu kehilangan kesempatan dan tidak akan pernah memperoleh kesempatan lagi. Nah saya berpendapat bangsa yang punya pemimpin cerdas berilmu dan punya kearifan historis tentu akan bangkit lebih dahsyat lagi bila sampai gagal dalam 13 tahun pertamanya bukan lantas tingak-tinguk seperti seekor kera kena tulup, putus asa. Saya tidak dapat menduga siapa orangnya yang membisiki Pak Jokowi sehingga presiden kita itu sama sekali seperti tidak paham masalah," tegasnya.
"Perjalanan setiap bangsa itu kan selalu panjang puluhan dan ratusan tahun kadang up kadang down ini biasa.
"Jadi sampai saat ini Jokowi belum melihat capres dan cawapres yang kuat yang berani menghadapi tekanan asing yang menyatu dengan rakyat yang pandai mencari dan mengisi peluang dan berbagai keunggulan yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin.
"Jokowi mengentengkan capres yang ada dan belum ada sepadan dengan dia. Itu perasaan dia," tutupnya.
Sumber: wartaekonomi.
Artikel Terkait
Prabowo Ambil Alih Tanggung Jawab Whoosh? Tunggu Dulu! Puan Mau Bongkar-bongkaran soal Keputusan di Era Jokowi
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh