#Lamongan

Rekonstruksi Mutilasi Tiara Diwarnai Pintu Kos 3 Kali Menutup Sendiri

News

Rekonstruksi Mutilasi Tiara Diwarnai Pintu Kos 3 Kali Menutup Sendiri

Kamis, 18 September 2025 | 08:15 WIB
Kejadian Horor saat Rekonstruksi Mutilasi Tiara Lamongan, Pintu Kos 3 Kali Menutup Sendiri

Peristiwa

Kejadian Horor saat Rekonstruksi Mutilasi Tiara Lamongan, Pintu Kos 3 Kali Menutup Sendiri

Kamis, 18 September 2025 | 00:15 WIB
Adu Prestasi Komjen Suyudi Ario Seto vs Komjen Dedi Prasetyo, Siapa Paling Layak Jadi Kapolri Gantikan Listyo Sigit Prabowo?

Politik

Adu Prestasi Komjen Suyudi Ario Seto vs Komjen Dedi Prasetyo, Siapa Paling Layak Jadi Kapolri Gantikan Listyo Sigit Prabowo?

Senin, 15 September 2025 | 00:25 WIB
Suyudi Ario Jadi Kapolri Gantikan Listyo Sigit Terancam Pupus, Komisi III Ungkap Fakta Baru!

Politik

Suyudi Ario Jadi Kapolri Gantikan Listyo Sigit Terancam Pupus, Komisi III Ungkap Fakta Baru!

Minggu, 14 September 2025 | 21:05 WIB
Profil Komjen Dedi Praseyo dan Komjen Syahardiantono, Inisial D dan S Disebut Calon Kuat Kapolri

News

Profil Komjen Dedi Praseyo dan Komjen Syahardiantono, Inisial D dan S Disebut Calon Kuat Kapolri

Jumat, 12 September 2025 | 23:50 WIB
Siapa Djalu Ariel Fristianto? Sosok yang Meninggal Dunia saat Laga Timnas Indonesia vs Lebanon

News

Siapa Djalu Ariel Fristianto? Sosok yang Meninggal Dunia saat Laga Timnas Indonesia vs Lebanon

Selasa, 09 September 2025 | 11:01 WIB
Pelaku Mutilasi Perempuan di Mojokerto Mantan Tukang Jagal

News

Pelaku Mutilasi Perempuan di Mojokerto Mantan Tukang Jagal

Selasa, 09 September 2025 | 06:30 WIB
SADIS! Rangkuman Berita Mutilasi Mojokerto, 65 Potongan Tubuh Ditemukan di Dasar Jurang

Daerah

SADIS! Rangkuman Berita Mutilasi Mojokerto, 65 Potongan Tubuh Ditemukan di Dasar Jurang

Senin, 08 September 2025 | 14:40 WIB
NGERI! Fakta-Fakta Kasus Mutilasi Mojokerto, Jasad Mahasiswi Dipotong Kecil-Kecil Bak Daging Siap Masak

Daerah

NGERI! Fakta-Fakta Kasus Mutilasi Mojokerto, Jasad Mahasiswi Dipotong Kecil-Kecil Bak Daging Siap Masak

Senin, 08 September 2025 | 13:10 WIB
Identitas Korban Mutilasi di Pacet Mojokerto Terungkap, Perempuan Muda asal Lamongan

News

Identitas Korban Mutilasi di Pacet Mojokerto Terungkap, Perempuan Muda asal Lamongan

Senin, 08 September 2025 | 09:25 WIB
Begini Kronologi Penangkapan Pelaku Mutilasi di Pacet Mojokerto, Ternyata Pacar Korban

News

Begini Kronologi Penangkapan Pelaku Mutilasi di Pacet Mojokerto, Ternyata Pacar Korban

Senin, 08 September 2025 | 09:05 WIB
Identitas Korban Mutilasi di Hutan Pacet Mojokerto Terungkap

News

Identitas Korban Mutilasi di Hutan Pacet Mojokerto Terungkap

Senin, 08 September 2025 | 08:25 WIB
Asyiknya Budaya Korupsi di Indonesia

News

Asyiknya Budaya Korupsi di Indonesia

Senin, 25 Agustus 2025 | 06:15 WIB
Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya

News

Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 10:50 WIB
Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tayang: Sabtu, 16 Agustus 2025 08:53 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Valentino Verry zoom-inHeboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tribunjatim.com/Isya Anshari A-A+ INGIN DONOR ORGAN TUBUH - Yusa Cahyo Utomo, terdakwa pembunuh satu keluarga, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. WARTAKOTALIVE.COM, KEDIRI - Jika seorang terdakwa dijatuhi vonis mati biasanya tertunduk lesu, ada pula yang menangis. Lain halnya dengan Yusa Cahyo Utomo, terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur. Tak ada penyesalan, bahkan dia sempat tersenyum kepada wartawan yang mewancarainya usai sidang vonis oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025). Dengan penuh percaya diri, Yusa Cahyo Utomo ingin mendonorkan organ tubuhnya usai dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim. Baca juga: Alasan Pembunuh Satu Keluarga Tak Habisi Anak Bungsu, Mengaku Kasihan Saat Berusaha Bergerak Tentu ini cukup aneh, namun niat Yusa Cahyo Utomo ini ternyata ada makna yang besar. Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ. Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan. Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya, ucapnya dilansir TribunJatim.com. Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ternyata Masih Saudara Sendiri, Ini Motfinya Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu, imbuhnya. Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak. Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024. Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12). Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius. Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan. Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil, ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com. Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban. Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen. Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Dikutip dari Kompas.com, motif Yusa menghabisi Kristina dan keluarganya karena masalah utang dan rasa sakit hati. Yusa memiliki utang di sebuah koperasi di Kabupayen Lamongan sebanyak Rp12 juta dan kepada Kristina senilai Rp2 juta. Karena Yusa tak memiliki pekerjaan dan utangnya terus menumpuk, ia pun memutuskan bertemu Kristina untuk meminjam uang. Kristina menolak permintaan Yusa sebab sang adik belum melunasi utang sebanyak Rp2 juta kepadanya. Penolakan itu kemudian memicu rasa sakit hati bagi Yusa hingga merencanakan pembunuhan terhadap Kristina dan keluarganya. Buntut aksi kejamnya, Yusa tak hanya divonis mati, pihak keluarga juga enggan menerimanya kembali. Sepupu korban dan pelaku, Marsudi (28), mengungkapkan pihak keluarga tak akan menerima kepulangan Yusa. Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang), ungkapnya. Kronologi Pembunuhan Rencana pembunuhan oleh Yusa Cahyo Utomo terhadap Kristina dan keluarganya berawal dari penolakan korban meminjami uang kepada pelaku, Minggu (1/12/2024). Sakit hati permintaannya ditolak, Yusa kembali ke rumah Kristina pada Rabu (4/12/2024) dini hari pukul 3.00 WIB. Ia menyelinap ke dapur di bagian belakang rumah dan menunggu Kristina keluar. Saat Kristina keluar, Yusa lantas menghabisi nyawa kakak kandungnya itu menggunakan palu. Suami Kristina, Agus, mendengar suara teriakan sang istri dan keluar untuk mengecek. Nahas, Agus juga dibunuh oleh Yusa. Aksi Yusa berlanjut dengan menyerang anak Kristina, CAW dan SPY. Namun, ia membiarkan SPY tetap hidup sebab merasa kasihan. Usai melancarkan aksinya, Yusa membawa barang berharga milik korban, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam. Ia kemudian kabur ke Lamongan dan berhasil ditangkap pada Kamis (5/12/2025). Atas perbuatannya, Yusa dijatuhi vonis mati buntut pembunuhan berencana terhadap Kristina dan keluarga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yusa Cahyo Utomo dengan hukuman mati, kata Ketua Majelis Hakim, Dwiyantoro dalam sidang putusan yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025), pukul 12.30 WIB, masih dikutip dari TribunJatim.com.

News

Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tayang: Sabtu, 16 Agustus 2025 08:53 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Valentino Verry zoom-inHeboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tribunjatim.com/Isya Anshari A-A+ INGIN DONOR ORGAN TUBUH - Yusa Cahyo Utomo, terdakwa pembunuh satu keluarga, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. WARTAKOTALIVE.COM, KEDIRI - Jika seorang terdakwa dijatuhi vonis mati biasanya tertunduk lesu, ada pula yang menangis. Lain halnya dengan Yusa Cahyo Utomo, terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur. Tak ada penyesalan, bahkan dia sempat tersenyum kepada wartawan yang mewancarainya usai sidang vonis oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025). Dengan penuh percaya diri, Yusa Cahyo Utomo ingin mendonorkan organ tubuhnya usai dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim. Baca juga: Alasan Pembunuh Satu Keluarga Tak Habisi Anak Bungsu, Mengaku Kasihan Saat Berusaha Bergerak Tentu ini cukup aneh, namun niat Yusa Cahyo Utomo ini ternyata ada makna yang besar. Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ. Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan. Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya, ucapnya dilansir TribunJatim.com. Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ternyata Masih Saudara Sendiri, Ini Motfinya Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu, imbuhnya. Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak. Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024. Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12). Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius. Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan. Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil, ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com. Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban. Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen. Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Dikutip dari Kompas.com, motif Yusa menghabisi Kristina dan keluarganya karena masalah utang dan rasa sakit hati. Yusa memiliki utang di sebuah koperasi di Kabupayen Lamongan sebanyak Rp12 juta dan kepada Kristina senilai Rp2 juta. Karena Yusa tak memiliki pekerjaan dan utangnya terus menumpuk, ia pun memutuskan bertemu Kristina untuk meminjam uang. Kristina menolak permintaan Yusa sebab sang adik belum melunasi utang sebanyak Rp2 juta kepadanya. Penolakan itu kemudian memicu rasa sakit hati bagi Yusa hingga merencanakan pembunuhan terhadap Kristina dan keluarganya. Buntut aksi kejamnya, Yusa tak hanya divonis mati, pihak keluarga juga enggan menerimanya kembali. Sepupu korban dan pelaku, Marsudi (28), mengungkapkan pihak keluarga tak akan menerima kepulangan Yusa. Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang), ungkapnya. Kronologi Pembunuhan Rencana pembunuhan oleh Yusa Cahyo Utomo terhadap Kristina dan keluarganya berawal dari penolakan korban meminjami uang kepada pelaku, Minggu (1/12/2024). Sakit hati permintaannya ditolak, Yusa kembali ke rumah Kristina pada Rabu (4/12/2024) dini hari pukul 3.00 WIB. Ia menyelinap ke dapur di bagian belakang rumah dan menunggu Kristina keluar. Saat Kristina keluar, Yusa lantas menghabisi nyawa kakak kandungnya itu menggunakan palu. Suami Kristina, Agus, mendengar suara teriakan sang istri dan keluar untuk mengecek. Nahas, Agus juga dibunuh oleh Yusa. Aksi Yusa berlanjut dengan menyerang anak Kristina, CAW dan SPY. Namun, ia membiarkan SPY tetap hidup sebab merasa kasihan. Usai melancarkan aksinya, Yusa membawa barang berharga milik korban, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam. Ia kemudian kabur ke Lamongan dan berhasil ditangkap pada Kamis (5/12/2025). Atas perbuatannya, Yusa dijatuhi vonis mati buntut pembunuhan berencana terhadap Kristina dan keluarga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yusa Cahyo Utomo dengan hukuman mati, kata Ketua Majelis Hakim, Dwiyantoro dalam sidang putusan yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025), pukul 12.30 WIB, masih dikutip dari TribunJatim.com.

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 10:45 WIB
Wanita di Lamongan Kantongi Rp 50 Juta dari Live Streaming Bugil

Peristiwa

Wanita di Lamongan Kantongi Rp 50 Juta dari Live Streaming Bugil

Senin, 04 Agustus 2025 | 09:40 WIB
Tim Tabur Kejari Lamongan Tangkap Buronan Narkotika Andri Gendro Wardono

News

Tim Tabur Kejari Lamongan Tangkap Buronan Narkotika Andri Gendro Wardono

Minggu, 13 Juli 2025 | 06:55 WIB
KPK Usut Kasus Lama di Pemkab Lamongan

Hukum

KPK Usut Kasus Lama di Pemkab Lamongan

Senin, 07 Juli 2025 | 11:40 WIB
Pengakuan Putri Mbah Nasikah Bantah Buang Ibunya ke Panti Jompo, Sering Ngesot ke Jalan saat Ditinggal Kerja

News

Pengakuan Putri Mbah Nasikah Bantah Buang Ibunya ke Panti Jompo, Sering Ngesot ke Jalan saat Ditinggal Kerja

Senin, 30 Juni 2025 | 13:25 WIB
Viral! Muncul Grup Facebook Gay Lamongan, Tuban, hingga Bojonegoro, Berisi 10 Ribu Anggota

News

Viral! Muncul Grup Facebook Gay Lamongan, Tuban, hingga Bojonegoro, Berisi 10 Ribu Anggota

Selasa, 03 Juni 2025 | 23:15 WIB
Viral Grup Facebook Gay Tuban - Lamongan - Bojonegoro, Member Capai 10.000

News

Viral Grup Facebook Gay Tuban - Lamongan - Bojonegoro, Member Capai 10.000

Selasa, 03 Juni 2025 | 16:25 WIB
Diduga Pernah DO, Isu Ijazah Palsu Kini Merembet ke Iriana Jokowi: Bapak Istri Anak Semua Sama?

News

Diduga Pernah DO, Isu Ijazah Palsu Kini Merembet ke Iriana Jokowi: Bapak Istri Anak Semua Sama?

Selasa, 27 Mei 2025 | 13:50 WIB
Link Video Dugaan Skandal Perselingkuhan Kades dan Sekdes di Lamongan, Ngamar saat Ramadhan

News

Link Video Dugaan Skandal Perselingkuhan Kades dan Sekdes di Lamongan, Ngamar saat Ramadhan

Sabtu, 17 Mei 2025 | 12:05 WIB
Ida Nur Hayati, Oknum Sekdes di Lamongan Viral Berduaan dengan Kades Ternyata Juga Konten Kreator

News

Ida Nur Hayati, Oknum Sekdes di Lamongan Viral Berduaan dengan Kades Ternyata Juga Konten Kreator

Jumat, 16 Mei 2025 | 05:45 WIB
Terungkap! Diduga Modus Oknum Kades dan Sekdes Viral Berduaan di Kamar, Ngaku Pergi Perjalanan Dinas

News

Terungkap! Diduga Modus Oknum Kades dan Sekdes Viral Berduaan di Kamar, Ngaku Pergi Perjalanan Dinas

Kamis, 15 Mei 2025 | 23:45 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Plt Pengganti Erick Thohir?
2

MIRIS! Nasib Pengusaha Alsintan Korban Janji Manis Jokowi Pada 2015, Kini Asetnya Disita Karena Tak Kuat Lunasi Pajak
3

Presiden Prabowo Harus Evaluasi Para Menteri Provokator
4

Sempat Dikira Hilang Usai Demo Ricuh, Eko Purnomo Ternyata Cari Nafkah Jadi Nelayan di Kalteng
5

Penyebab Mbak Tutut Gugat Menkeu di PTUN, Purbaya Kena Getah Keputusan Sri Mulyani
6

Tak Benar Kertas LHKPN Pembungkus Bawang Cetakan KPK
7

Kok Bisa Ya Jadi Pemimpin Indonesia Hasil Nipu?
8

Ketua DPR Filpina Mundur Usai Terseret Skandal Korupsi
9

KPU Rahasiakan Ijazah Capres dan Cawapres, Hotman Paris: Mau Lindungi Seseorang?
10

Dito Ariotedjo Senggol Ijazah Erick Thohir di Depan Roy Suryo
11

Momen Mistis Terjadi saat Alvi Peragakan Mutilasi Pacar Jadi 554 Potong di Surabaya
12

TERBONGKAR! Ada Temuan Surat Dari Kementerian Era Jokowi Setarakan UTS Insearch Dengan SMK Demi Gibran
13

TERBONGKAR! Ada Temuan Surat Dari Kementerian Era Jokowi Perintah Setarakan UTS Insearch Dengan SMK Demi Gibran
14

Satu Lagi Orang Hilang usai Demo Ditemukan, Ternyata Merantau jadi Nelayan di Kalteng
15

Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi Badai di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?