Eks Kabareskrim Susno Duadji Puja-puji Hercules, Harusnya Negara Berterima Kasih pada Dia

- Sabtu, 10 Mei 2025 | 21:05 WIB
Eks Kabareskrim Susno Duadji Puja-puji Hercules, Harusnya Negara Berterima Kasih pada Dia


NARASIBARU.COM -
Di tengah sorotan tajam terhadap sosok Hercules Rosario Marshal, mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol (Purn) Susno Duadji angkat bicara.

Dalam program Merah Putih yang tayang di Nusantara TV, Susno memberikan pandangan yang mengejutkan sekaligus membuka sisi lain dari tokoh yang selama ini lebih dikenal sebagai “mantan preman legendaris Tanah Abang”.

Turut hadir dalam program tersebut Nikolas Kilikily, praktisi hukum yang mengaku sebagai mantan tangan kanan Hercules sejak era 1990-an.

Niko, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa sosok Hercules yang dikenal publik saat ini bukanlah gambaran utuh dari pria kelahiran Timor Leste tersebut.

“Jujur aja saya ini produk aslinya Bang Hercules di Tanah Abang. Dulu saya dapat jatah Rp 500 perak, saya udah nongkrong di sana,” ujar Niko.

“Saya tahu persis beliau. Beliau sudah mualaf, bahkan sudah tiga kali memberangkatkan orang umroh. Kalau preman mana mau begitu?,” lanjutnya.

Pernyataan Niko mendapat respons serius dari Susno Duadji, yang mengamini bahwa Hercules memiliki kontribusi nyata bagi masyarakat bawah, terutama dalam hal merangkul mereka yang terpinggirkan oleh sistem.

“Bang Hercules berjasa. Dia sudah kumpulkan orang-orang bermasalah yang harusnya ditangani negara dan itu dilakukan olehnya,” ujar Susno.

“Dia telah mendata, ini orang bermasalah dengan perut, pekerjaan, kasih sayang. Harusnya negara hadir. Harusnya negara berterima kasih pada Hercules,” tambahnya.

Lebih lanjut, Susno melihat bahwa kehadiran Hercules di tengah masyarakat tak hanya sekadar membawa pengaruh, tetapi juga menjadi representasi dari ketidakberesan sistem sosial yang gagal menjangkau kelompok-kelompok marginal.

Menurut Susno, negara semestinya tidak hanya fokus pada sisi kontroversial dari tokoh-tokoh seperti Hercules, tapi juga mengakui kontribusi positif yang mereka berikan.

“Jangan selalu melihat sisi negatif. Negatifnya ada, tapi positifnya juga nyata. Orang-orang yang kurang kasih sayang, yang tidak punya penghasilan, dia yang kumpulkan. Negara harus hadir,” katanya.

Namun, bukan berarti Susno membenarkan tindakan-tindakan melanggar hukum. Ia dengan tegas menyatakan bahwa setiap warga negara tetap tunduk pada hukum yang berlaku.

“Kalau melanggar hukum, ya ditertibkan. Tapi jangan jadikan status sebagai anggota ormas sebagai tameng kebal hukum,” tegasnya.

Ia juga mengkritik gaya penyelesaian konflik dengan cara adu tantangan fisik yang belakangan kembali muncul dalam pemberitaan.

“Kalau pemimpin ormas kurang sopan atau bicara sembrono, berikan pelatihan. Jangan malah tantang-tantangan, ‘kalau berani kita berantem.’ Kalau begitu, semua jadi preman,” tutup Susno dengan nada tegas.

Sumber: tvone

Komentar