Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke kawasan smelter PT Tinindo Internusa
di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (6/10/2025), menyisakan
momen tak terduga di tengah pembahasan serius soal tambang ilegal dan
kerugian negara yang mencapai ratusan triliun rupiah.
Dalam kunjungan kerja itu, Presiden Prabowo meninjau secara langsung
aktivitas pengolahan bijih timah serta area tambang yang sebelumnya
berstatus ilegal dan kini telah diserahkan kepada PT Timah Tbk.
Di hadapan sejumlah pejabat kementerian dan petinggi perusahaan, Prabowo
menyampaikan penegasannya bahwa praktik pertambangan tanpa izin telah
menyebabkan kerugian besar bagi negara, yang nilainya diperkirakan mencapai
Rp300 triliun.
Namun di tengah suasana tegang dan penuh perhatian itu, perhatian publik
justru tertuju pada gestur spontan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) Bahlil Lahadalia.
Dalam rekaman video yang beredar luas di media sosial, Bahlil tampak menepuk
ringan paha Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara Group, Rosan Roeslani,
yang berdiri di sebelahnya.
Aksi kecil itu terjadi ketika Presiden Prabowo tengah berbicara serius
mengenai kerugian negara akibat tambang ilegal.
Ekspresi Bahlil terlihat santai dan seolah memberi isyarat kepada Rosan,
yang hanya tersenyum tipis menanggapi.
Momen singkat itu sontak menjadi bahan perbincangan di dunia maya, terutama
karena kontras dengan suasana resmi dan serius yang sedang berlangsung.
Beberapa warganet menilai tindakan Bahlil sebagai bentuk keakraban di antara
pejabat yang telah lama saling mengenal.
Ada pula yang menganggap gestur itu menunjukkan suasana kerja yang cair di
tengah pembahasan isu berat tentang pengelolaan sumber daya alam.
Terlepas dari viralnya momen tersebut, inti dari kunjungan Presiden Prabowo
adalah memastikan penertiban tambang ilegal berjalan sesuai arahan
pemerintah.
Kepala Negara menegaskan, praktik pertambangan yang merugikan negara tidak
boleh dibiarkan, dan pemerintah akan mengambil langkah hukum yang tegas
terhadap pihak-pihak yang terlibat.
“Kita tidak bisa terus-menerus kehilangan sumber daya alam karena ulah
segelintir orang yang tidak bertanggung jawab. Negara harus hadir dan
menegakkan keadilan,” tegas Prabowo dalam pidatonya di lokasi smelter.
Kementerian ESDM mencatat, kerugian negara akibat aktivitas tambang ilegal
di berbagai wilayah Indonesia telah menembus Rp300 triliun per tahun, baik
dari sisi potensi penerimaan negara yang hilang maupun kerusakan lingkungan
yang ditimbulkan.
Pemerintah berencana memperkuat sistem pengawasan terpadu agar praktik
serupa tidak terulang.
Bahlil sendiri dikenal sebagai menteri yang kerap menunjukkan sikap terbuka
dan santai dalam berbagai kesempatan publik.
Meski gesturnya kali ini memancing tawa dan reaksi beragam, momen tersebut
juga dianggap mencerminkan kedekatan antarpejabat dalam kabinet baru
pemerintahan Prabowo.
Saat Presiden @prabowo sdg berbicara ttg kerugian Negara, tangan @bahlillahadalia memberikan kode kode yg disebelah, kode apakah gerangan ? pic.twitter.com/hE1TgEIS9P
— 𝕸𝖔𝖓𝖎𝖈𝖆 ᴼᶠᶠⁱᶜⁱᵃˡ (@NenkMonica) October 7, 2025
Sumber:
tribunnews
Foto: MENTERI BAHLIL -- Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke kawasan
smelter PT Tinindo Internusa di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung,
Senin (6/10/2025), menyisakan momen tak terduga di tengah pembahasan serius
soal tambang ilegal dan kerugian negara yang mencapai ratusan triliun
rupiah/Net
Artikel Terkait
Heboh! Skandal TNI dan Link “Video 8 Menit” Ternyata...
Dokter Tifa Komentari Kondisi Kulit Jokowi dan Iriana yang Dinilai Janggal
Sosok KH R Abdus Salam Mujib, Pengasuh Ponpes Al Khoziny yang Ambruk Sidoarjo
Bahlil Terciduk Colek Bos Danantara Rosan saat Prabowo Singgung Kerugian Rp 300 Triliun