Roy Suryo Ungkap Rektor UGM Punya Skenario Cuci Tangan Dari Polemik Ijazah Jokowi, Ini Tandanya!

- Rabu, 27 Agustus 2025 | 14:20 WIB
Roy Suryo Ungkap Rektor UGM Punya Skenario Cuci Tangan Dari Polemik Ijazah Jokowi, Ini Tandanya!




NARASIBARU.COM - Pakar telematika Roy Suryo melontarkan kritik tajam terhadap video klarifikasi Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait polemik ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi).


Menurut Roy Suryo penjelasan yang disampaikan Rektor UGM, Ova Emilia, tidak hanya terlambat, tetapi juga mengindikasikan adanya strategi diam-diam untuk 'kabur' atau lepas tangan dari tanggung jawab.


Dalam perbincangannya di kanal YouTube @Refly Harun Podcast, Roy Suryo membedah poin demi poin pernyataan Rektor UGM yang dinilainya tidak mencerminkan kualitas universitas sekaliber UGM.


“Kenapa saya bilang begitu karena sudah sangat terlambat statemen tersebut, kalau mereka berikan masih ok,” terang Roy Suryo.


Ia juga menyoroti format video klarifikasi yang menurutnya janggal. 


Meskipun menghadirkan beberapa petinggi kampus, video tersebut terkesan seperti monolog yang sudah diatur.


“Meskipun ada dialog, namun terlihat seakan telah dipersiapkan, mulai dari pertanyaan hingga jawabannya,” ungkap Roy.


Menurutnya, UGM seharusnya tampil dengan menyajikan data dan fakta otentik, bukan sekadar narasi yang dibungkus dengan alasan perlindungan informasi pribadi.


“Dengan alasan perlindungan informasi UGM berdalih untuk tidak menampilkan data dan menganggap semua itu merupakan ranah privat,” jelas Roy.


Puncak dari analisis Roy Suryo adalah pada satu kalimat kunci yang diucapkan Rektor Ova Emilia. Kalimat inilah yang dianggapnya sebagai sinyal UGM ingin cuci tangan.


“Karena pada menit ke 3 lebih 55 detik, Ova mengatakan hal-hal yang terjadi setelah proses pendidikan dan setelah proses pendidikan dan kelulusan tahun 1985 di UGM termasuk pemanfaatan dan perlindungan terhadap ijazah merupakan tanggung jawab yang bersangkutan sebagai seorang alumni,” papar Roy, mengutip pernyataan Rektor UGM.


Pernyataan ini, menurut Roy, diperkuat oleh Wakil Rektor UGM, Prof. Wening Udasmoro, yang mengumpamakan kasus ini dengan alumni Universitas Oxford.


Roy menilai analogi ini justru membuka dugaan adanya skenario lain. Ia menyebut seolah-olah sedang dibangun narasi bahwa ijazah tersebut hilang, lalu dicetak ulang.


Padahal, prosedur yang benar bukanlah mencetak ulang ijazah.


“Itupun tetap salah karena jika ijazah hilang tidak diperbolehkan dicetak ulang, karena jika tersebut ijazah hilang harus dikeluarkan surat pengganti ijazah,” jelasnya.


Pada akhirnya, Roy Suryo justru menyayangkan tim komunikasi UGM yang dinilainya telah menjerumuskan Rektor dan jajarannya lewat video klarifikasi yang dianggapnya sebagai sebuah blunder.


Rektor UGM Blunder, Sebut Jokowi Punya Ijazah Sarjana Muda, Dokter Tifa Menantang: Coba Tunjukkan!


Upaya Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengakhiri polemik ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, justru menjadi bumerang dan menyulut lebih panas. 


Pernyataan Rektor UGM, Ova Emilia, yang menyinggung soal ijazah "Sarjana Muda" Jokowi kini menjadi senjata baru bagi para kritikus.


Semua berawal dari video klarifikasi berjudul "#UGMMENJAWAB IJAZAH JOKO WIDODO" yang diunggah di akun YouTube resmi UGM pada Jumat, 22 Agustus 2025. 


Dalam video tersebut, Rektor Ova Emilia dengan tegas menyatakan Jokowi adalah alumnus sah UGM.


Namun, satu kalimat dalam penjelasannya memicu kontroversi. 


Ova menyebut UGM memiliki dokumen autentik seluruh proses pendidikan Jokowi, mulai dari penerimaan, proses kuliah selama menempuh sarjana muda, pendidikan sarjana, KKN, hingga wisuda.


Kalimat inilah yang langsung disambar oleh pegiat media sosial, Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa. 


Melalui akun X pribadinya, Rabu (27/8/2025), ia menuding Rektor UGM telah melakukan blunder fatal.


“Rektor UGM blunder, mana ijazah sarjana muda Jokowi?” tulis Dokter Tifa.


Menurutnya, pernyataan Rektor UGM tersebut justru membuka kotak pandora baru. 


Publik kini menuntut bukti yang selama ini tidak pernah ada atau dibicarakan, yaitu ijazah Sarjana Muda milik Jokowi.


“Dengan pernyataan Ova Emilia, Rektor UGM, maka publik menuntut satu bukti lagi," kata Dokter Tifa.


"Bukti yang selama 11 tahun ini tidak pernah disinggung oleh Joko Widodo maupun UGM, yaitu ijazah Sarjana Muda Joko Widodo!” tegasnya.


Dokter Tifa bahkan menaikkan taruhannya. Ia menyatakan jika bukti ijazah Sarjana Muda itu tidak bisa ditunjukkan, maka tudingan pemalsuan ijazah sarjana (S1) Jokowi menjadi semakin tak terbantahkan.


“Kalau sampai Joko Widodo dan UGM tidak bisa menunjukkan Ijazah Sarjana Muda, maka jelas dan clear bahwa Ijazah Sarjana Joko Widodo adalah palsu,” tantang Dokter Tifa.


Ia tak ragu menuduh kedua belah pihak telah melakukan penipuan massal jika gagal membuktikan keberadaan ijazah tersebut.


“Dan keduanya, baik Joko Widodo maupun UGM, telah melakukan kebohongan publik!” pungkasnya.


Sumber: Suara

Komentar