NARASIBARU.COM -Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Dr. Muhammad Aras Prabowo menyampaikan pandangan kritis dalam mengkaji arah baru perekonomian nasional melalui partisipasi aktif pada Investor Daily Summit 2025 bertema “New Economic Order” beberapa waktu lalu.
“Perekonomian kita masih menghadapi persoalan keberpihakan. Ekonomi kerakyatan sering kali hanya menjadi jargon politik, padahal hakikatnya adalah memastikan bahwa kebijakan ekonomi berpihak pada petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil,” ujar Aras dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Rabu malam, 9 Oktober 2025.
“Sumber daya maritim dan agraria yang seharusnya menjadi pengurus utama ekonomi nasional justru sering diarahkan untuk kepentingan pasar internasional. Ini menunjukkan bahwa orientasi ekonomi kita masih berbasis ekspor bahan mentah, bukan penguatan nilai tambah di dalam negeri,” tambahnya.
Artikel Terkait
Kehadiran Jokowi di Forum Bloomberg Tak Mungkin Gratisan
Jokowi Ingin Buktikan Bisa Berbahasa Inggris di Forum Internasional
Raja Juli Dorong Transformasi PSI: Dari Jelita ke Partai Jelata
Awan PBNU Respons Isu Pemakzulan Gus Yahya, Singgung Manuver Politik