NARASIBARU.COM - Presiden Jokowi menyebut sering bertemu dengan kader maupun petinggi PKS di Istana malam-malam. Ada isu berembus, PKS ditawari untuk bergabung ke kabinet.
Kabarnya, PKS ditawari kursi Menkominfo yang saat ini kosong karena Johnny G Plate tersangkut kasus korupsi. Apakah benar?
"PKS oposisi itu pilihan sadar. Menang masuk kabinet dan kalau kalah oposisi. Karena dua-duanya terhormat (koalisi atau oposisi). Keduanya keniscayaan demokrasi. Agar adanya check & balances," kata Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf kepada kumparan, Rabu (31/5).
"Enggak ada urusan goda menggoda," sambungnya.
Tak ada jawaban lugas, apa benar PKS ditawari masuk kabinet. Namun ia tak menampik memang ada pertemuan dengan Jokowi. Sementara sikap politik, PKS sudah memantapkan diri menjadi oposisi hingga 20224.
"Dan keputusan penting di PKS itu diputuskan melalui diskusi mendalam di Majelis Syuro. Sehingga sudah dengan pertimbangan yang matang," kata Muzammil.
"Bahwa ada pihak yang mengajak diskusi/dialog politik dengan PKS siapa saja kita layani. Dengan tetap memegang prinsip intern kepartaian & saling menghormati, menghargai," sambungnya.
Menurut Muzammil, tak ada yang spesial juga bila PKS bertemu Presiden Jokowi. Bagian dari tugas parpol katanya.
"Salah satu tugas parpol kan memang melakukan dialog politik dengan siapa pun komponen bangsa tanpa terkecuali. Ini bagian dari prinsip Bhineka tunggal Ika," tutup dia.
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
Pakar HTN Feri Amsari Curiga Ada Sutradara di Kasus Hasto dan Tom Lembong: Pelakunya Nomor Punggung 7!
Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong Pertegas Motif Kriminalisasi
Kata Gibran: Gus Miftah Itu Guru Saya, Beliau Sering Kasih Pujian dan Teguran
Usut Semua yang Terlibat Kriminalisasi Tom Lembong