"Ini adalah bentuk intervensi, bahkan bentuk permainan politik dalam penjerumusan kasus hukum. Jika terkait pemilu, maka oknum ini punya pengaruh terhadap istana," ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (8/12).
Meski nama dua elite parpol itu tidak disebut pihak SYL, Efriza meyakini SYL tengah memberikan kesan membalas dendam kepada pihak-pihak yang membuatnya menjadi terdakwa kasus dugaan korupsi.
Bahkan, dosen ilmu pemerintahan Universitas Pamulang (Unpam) itu meyakini, manuver SYL dengan mengungkap dugaan keterlibatan dua elite parpol, punya keterkaitan dengan Pilpres 2024.
"Sebab jika berbicara pemilu, maka kasus ini (dugaan korupsi SYL di Kementan) layaknya sebuah bangunan rancangan menuju pemilu, dalam upaya proses berkoalisi, maupun momentum menjelang terwujudnya pasangan calon presiden dan wakil presiden," tuturnya.
"Oleh sebab itu, kasus ini harus diungkap. Fakta-fakta penyelidikan, harus mengejar maksud dari komentar tersebut. Bahkan, di persidangan harus terungkap," demikian Efriza
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
KPK Tetapkan Tiga Tersangka Baru Kasus OTT Bupati Koltim
KPK Ungkap Gubernur Riau Gunakan Uang Hasil Pemerasan untuk Plesiran ke Malaysia, Brasil, hingga Inggris
Jatah Preman Gubernur Riau Abdul Wahid Dipakai Buat Pelesiran ke Inggris - Brasil
Ada Aset Bakal Diambil China Jika RI Gagal Bayar Utang Whoosh? Agus Pambagio Ungkap Ucapan Luhut