Seandainya KPK mengabulkan keinginan Bapak Lukas untuk berobat ke Singapura, kemungkinan ginjalnya masih bisa terselamatkan.
“Sudah sejak ditangkap, kami sudah memohon ke KPK, agar segera diizinkan berobat ke Singapura. Namun tidak diizinkan. Kenapa harus ke Singapura? Karena Bapak Lukas sudah nyaman dengan penanganan dokter Singapura,” kata Kaligis yang juga menjadi kuasa hukum Heddy Kandou, dalam kasus korupsi anak usaha Telkom Group.
Baca Juga: Meninggal Dunia Hari Ini, Ini Profil Lengkap Eks Gubernur Papua Lukas Enembe
Pihaknyapun menegaskan kalau semenjak proses pengadilan masih berlangsung, Bapak Lukas sebenarnya sudah tidak pantas untuk menjalani persidangan. Namun, atas pemeriksaan dokter KPK, Bapak Lukas dinyatakan cukup sehat untuk menjalani sidang.
Dijelaskannya, tiga hari sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Kaligis melihat badan Bapak Lukas sudah membengkak.
“Sebelum meninggal, tiga hari yang lewat (badan Lukas) sudah bengkak semua, sudah tidak berfungsi, dia punya ginjal. Sudah tidak berfungsi sama sekali,” ujar Kaligis. 
Diterangkannya, zat racun tubuh yang harusnya dapat diproses oleh ginjal, akhirnya masuk ke organ-organ lain seperti hati dan jantung.
Kaligis pun menjelaskan kalau Bapak Lukas, sudah sempat ingin dibawa ke Singapura, untuk penanganan lebih lanjut. Namun, karena tidak diizinkan, rencana ini pun batal.
“Sebenarnya dia (Lukas Enembe) untuk cangkok ginjal sudah ada di Singapura, tapi tidak diizinkan keluar. Saya ketemu dengan dua dokter Singapuranya,” jelas Kaligis.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: paradigma.co.id
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Terjaring OTT KPK, Anak Buah Cak Imin Ini Punya Harta Rp4,8 Miliar
Khawatir Diganggu, Subhan Palal Rahasiakan Saksi Ahli Ijazah Gibran
UAS Bantah Gubernur Riau Kena OTT KPK, Cuma Dimintai Keterangan Katanya
KPK Wajib Periksa Jokowi dan Luhut terkait Kasus Whoosh