Di tengah gemerlap perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-80,
sebuah pemandangan kontras yang menyayat hati terekam kamera dan kini
menjadi tamparan keras di dunia maya.
Sebuah video yang memperlihatkan seorang bocah laki-laki dengan sabar
memunguti sisa makanan dari kursi-kursi pejabat di Lapangan Sultan
Hasanuddin, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, viral dan memicu gelombang
kemarahan publik.
Momen tersebut bukan hanya menampilkan kepolosan seorang anak, tetapi juga
secara telanjang mempertontonkan ironi ketimpangan sosial yang terjadi tepat
di hari bangsa ini merayakan kemerdekaannya.
Video yang pertama kali dibagikan oleh akun Instagram
@pembasmi.kehaluan.reall itu menampilkan suasana lapangan yang telah sepi.
Kursi-kursi yang sebelumnya diduduki para pejabat daerah dan tamu undangan
kini kosong, menyisakan puluhan kotak snack berwarna putih.
Di sanalah seorang bocah laki-laki, hanya mengenakan kaos dan celana pendek
sederhana, bergerak dari satu kursi ke kursi lain. Dengan teliti, ia membuka
satu per satu kotak snack tersebut.
Tangannya yang mungil memilah kue dan air mineral yang masih utuh atau belum
tersentuh, lalu dengan cermat memasukkannya ke dalam sebuah kantong kresek
hitam yang ia bawa.
Puncak dari ironi ini adalah ekspresi sang bocah. Setelah kantong kreseknya
penuh, ia menjinjingnya dengan raut wajah yang tampak senang sebuah
kebahagiaan sederhana yang lahir dari sisa-sisa perayaan kaum elite.
Tak butuh waktu lama bagi video ini untuk meledak. Unggahan tersebut
langsung diserbu komentar warganet yang tak bisa menyembunyikan amarah,
kekecewaan, dan kesedihan mereka.
Fokus utama kemarahan publik tertuju pada dua hal: pemborosan makanan yang
terang-terangan dan penggunaan anggaran negara yang dinilai tidak berempati.
Komentar-komentar pedas pun menggema, menjadi representasi suara publik yang
merasa gerah.
Sebuah sindiran langsung datang dari akun @wika*: "Itu makanan yg dibuang2
pake duit pajak kan ya?," cuitnya, langsung menyorot sumber dana dari
fasilitas yang terbuang sia-sia itu.
Akun @el23* menimpali dengan sarkasme: "Besok besok gausah di sediain snack
aja itung itung efisiensi dana (emoji senyum)."
Rasa sedih dan kritik terhadap pemborosan disuarakan oleh @hifi*: "Masih
terbungkus rapat dek masih bisa dimakan(emoji sedih) tapi aku sedih juga.
Mereka buang buang makanan padahal masih banyak yg kelaparan (emoji sedih)."
Sentimen serupa yang membandingkan moralitas datang dari @pr13*: "Gak apa2,
yg hin4 adalah mereka yg buang2 makanan dan yg makan uang rakyat."
Puncak dari kekecewaan publik seolah dirangkum oleh akun @digs* yang
menyatakan: "Kebencian anda terhadap pemerintah valid, kok."
Viralnya video ini bukanlah sekadar sensasi sesaat. Bagi banyak orang,
rekaman berdurasi singkat ini adalah visualisasi nyata dari jurang
ketimpangan sosial yang semakin lebar.
Di satu sisi, ada fasilitas mewah untuk para pejabat yang bahkan tidak
dihabiskan. Di sisi lain, ada seorang anak yang harus memungut sisa-sisa
kemewahan itu untuk sekadar mengisi perut.
Insiden ini memicu pertanyaan yang lebih dalam tentang empati dan prioritas
para pemimpin.
Di saat negara merayakan kemerdekaannya dari penjajahan, banyak warga merasa
masih "terjajah" oleh kemiskinan dan ketidakadilan.
Video ini menjadi bukti visual yang tak terbantahkan, lebih kuat dari ribuan
statistik kemiskinan yang sering dirilis pemerintah.
Sumber:
suara
Foto: Tangkapan Layar Viral Video Bocah Pungut Sisa Snack Pejabat
[Instagram]
Artikel Terkait
Sri Mulyani tak Nyaman, Tutup Mulut Ditanya Guru Beban Negara, Klarifikasi Lewat Medsos
Ibu Balita di Sukabumi Ungkap Keseharian Anaknya sebelum Tewas Dipenuhi Cacing
Wakil Ketua DPR: Gaji Tidak Naik, Hanya Tunjangan yang Bertambah
Miris! Anggota DPR RI Dapat Bonus Puluhan Juta, Rakyat Dicekik Kenaikan Pajak