Proyek milik konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan yakni pengembangan PIK 2 dihapus dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) 2025. Proyek tersebut ditetapkan sebagai PSN pada era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), lalu akhirnya dihapus oleh Presiden Prabowo.
Pada aturan lama yakni Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 Perubahan Kelima atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional, pengembangan PIK 2 masuk ke dalam urutan ke 217 dari 218 proyek yang menjadi PSN.
Pada beleid tersebut, pengembangan PIK 2 masuk sebagai PSN sektor pariwisata. Namun dalam aturan baru yakni Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2025 tentang Perubahan Kedelapan atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional, PIK 2 tak lagi termasuk dalam daftar PSN.
Dalam aturan baru, jumlah PSN yang ditetapkan adalah 228 proyek yang terdiri dari beberapa sektor, yaitu sektor jalan dan jembatan, sektor bandar udara, sektor kereta, sektor kawasan, sektor perumahan, sektor bendungan dan irigasi, sektor air bersih dan sanitasi, sektor tanggul pantai, sektor energi, sektor teknologi, sektor pendidikan, sektor pariwisata, sampai sektor pertanian dan perkebunan.
Perubahan daftar PSN tersebut dilakukan untuk melaksanakan putusan Mahkamah Agung Nomor 12 P/HUM/2025.
“Sinkronisasi proyek atau program sesuai dengan pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025, dan sinkronisasi proyek atau program di bidang energi, pangan, dan air untuk mendukung target swasembada pangan nasional, meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan, serta mengurangi kesenjangan pembangunan antarwilayah, perlu dilakukan perubahan daftar Proyek Strategis Nasional,” tulis bagian pertimbangan beleid tersebut.
Saham Milik Aguan Anjlok
Dicabutnya PIK 2 dari daftar PSN juga berdampak pada emiten milik Aguan. PT Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), terpantau anjlok pada sesi dua perdagangan Senin (13/10). Per Senin (13/10) pukul 14.10 WIB, saham PANI anjlok 7,97 persen atau turun Rp 117 per lembarnya. Dengan begitu, saat ini saham PANI berada di level Rp 13.575 per lembar.
Selain PANI, terdapat emiten lain yang juga terafiliasi dengan Aguan yakni PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK). Pada waktu yang sama, saham CBDK juga anjlok.
Per Senin (13/10) pukul 14.10 WIB, saham CBDK terpantau merosot hingga 8,83 persen atau turun Rp 625 per lembarnya. Dengan begitu, saat ini saham CBDK berada di level Rp 6.450 per lembar.
Sumber: kumparan
Foto: Kolase Prabowo Subianto, Aguan dan Jokowi/Net
Artikel Terkait
Penampilan Baru Heryanto Tersangka Pembunuh Dina Oktaviani di Karawang, Istri Ikut Diperiksa
Geger Ijazah Jokowi, ANRI Tak Punya Salinannya, Pengamat Ungkap Potensi Sanksi Pidana
Whoosh Jadi Bom Waktu? Akademisi Sebut Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Bahayakan Negara
Viral Patwal Polisi Militer Potong Jalan Sebabkan Kecelakaan Lalu Kabur