#Belum Pernah

Prabowo Tak Masuk Daftar SBY: Sekadar Lupa atau Ada Makna?

News

Prabowo Tak Masuk Daftar SBY: Sekadar Lupa atau Ada Makna?

Kamis, 27 Februari 2025 | 13:15 WIB
MISTERI Menakjubkan di Balik Tata Surya Kita: Fakta Mengejutkan Yang Tidak Pernah Diajarkan di Sekolah!

News

MISTERI Menakjubkan di Balik Tata Surya Kita: Fakta Mengejutkan Yang Tidak Pernah Diajarkan di Sekolah!

Rabu, 26 Februari 2025 | 17:10 WIB
JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

News

JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Rabu, 26 Februari 2025 | 10:55 WIB
Jokowi Percaya Diri Tak Diadili

News

Jokowi Percaya Diri Tak Diadili

Rabu, 26 Februari 2025 | 08:05 WIB
Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

News

Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

Selasa, 25 Februari 2025 | 21:36 WIB
Selain Hasto, Belum Pernah Ada Tersangka Korupsi di KPK Ajukan Penangguhan Penahanan

Hukum

Selain Hasto, Belum Pernah Ada Tersangka Korupsi di KPK Ajukan Penangguhan Penahanan

Selasa, 25 Februari 2025 | 10:56 WIB
Banyak Yang Ragukan Danantara, Prabowo: Berhasil atau Tidak, Wajar!

Ekbis

Banyak Yang Ragukan Danantara, Prabowo: Berhasil atau Tidak, Wajar!

Senin, 24 Februari 2025 | 21:36 WIB
Mantan PM Inggris Tony Blair Jadi Dewan Pengawas Danantara, Publik Riuh: Dia Kan Zionis!

News

Mantan PM Inggris Tony Blair Jadi Dewan Pengawas Danantara, Publik Riuh: Dia Kan Zionis!

Senin, 24 Februari 2025 | 20:51 WIB
Libatkan Konglomerat, Menteri Nusron Didesak Periksa Sengketa Tanah di OKU

News

Libatkan Konglomerat, Menteri Nusron Didesak Periksa Sengketa Tanah di OKU

Sabtu, 22 Februari 2025 | 07:10 WIB
Pak Prabowo, Sebenarnya Apa Yang Inginkan Anda Sampaikan? Cuma Sekadar Pengin Jadi Presiden?

News

Pak Prabowo, Sebenarnya Apa Yang Inginkan Anda Sampaikan? Cuma Sekadar Pengin Jadi Presiden?

Kamis, 20 Februari 2025 | 23:55 WIB
Minta Yesus Potong Rambut, Ratu Entok Dituntut 4,5 Tahun Penjara

Peristiwa

Minta Yesus Potong Rambut, Ratu Entok Dituntut 4,5 Tahun Penjara

Rabu, 19 Februari 2025 | 12:20 WIB
Setiap Tahun Indonesia Dapat 100 Ton Kurma dari Raja Salman Jelang Ramadan: Kok Baru Tahu Sekarang?

News

Setiap Tahun Indonesia Dapat 100 Ton Kurma dari Raja Salman Jelang Ramadan: Kok Baru Tahu Sekarang?

Selasa, 18 Februari 2025 | 23:25 WIB
15 Ibu dan Anak Tewas Terhimpit Kerumunan di Stasiun Kereta Api India

News

15 Ibu dan Anak Tewas Terhimpit Kerumunan di Stasiun Kereta Api India

Minggu, 16 Februari 2025 | 09:50 WIB
Rumah Gubernur Jambi Al Haris Dirusak OTK, Pelaku Diduga ODGJ

News

Rumah Gubernur Jambi Al Haris Dirusak OTK, Pelaku Diduga ODGJ

Sabtu, 15 Februari 2025 | 12:05 WIB
TERKUAK! Perusahaan Penyelenggara Retret 505 Kepala Daerah di Magelang Ternyata Milik Kader Gerindra

Ekbis

TERKUAK! Perusahaan Penyelenggara Retret 505 Kepala Daerah di Magelang Ternyata Milik Kader Gerindra

Kamis, 13 Februari 2025 | 15:30 WIB
Viral Emak-emak di Siak Ditolak Berobat gegara Tak Bawa KTP

News

Viral Emak-emak di Siak Ditolak Berobat gegara Tak Bawa KTP

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:45 WIB
Terungkap! Jokowi Ternyata Masih Sering Dikunjungi Menterinya Prabowo, Ngapain?

Politik

Terungkap! Jokowi Ternyata Masih Sering Dikunjungi Menterinya Prabowo, Ngapain?

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:05 WIB
Usai Dipecat PT Timah Tbk, Dwi Citra Weni Berani Flexing Ngaku Punya 6 Mobil dan Uang Jajan Rp50 Juta!

News

Usai Dipecat PT Timah Tbk, Dwi Citra Weni Berani Flexing Ngaku Punya 6 Mobil dan Uang Jajan Rp50 Juta!

Senin, 10 Februari 2025 | 11:15 WIB
KPK Ungkap Rekam Jejak Harun Masiku, Bukan Kader Asli PDIP dan Dekat dengan Eks Ketua MA Hatta Ali

News

KPK Ungkap Rekam Jejak Harun Masiku, Bukan Kader Asli PDIP dan Dekat dengan Eks Ketua MA Hatta Ali

Kamis, 06 Februari 2025 | 17:35 WIB
Polisi Tangkap Pemasok Narkoba ke Mahasiswi yang Tabrak IRT hingga Tewas

Peristiwa

Polisi Tangkap Pemasok Narkoba ke Mahasiswi yang Tabrak IRT hingga Tewas

Rabu, 07 Agustus 2024 | 13:16 WIB
Financial Times Ungkap Merek Terafiliasi Israel Rugi Besar Akibat Boikot di Negara Muslim

Ekbis

Financial Times Ungkap Merek Terafiliasi Israel Rugi Besar Akibat Boikot di Negara Muslim

Selasa, 06 Agustus 2024 | 16:46 WIB
Bareskrim Sebut Benny Rhamdani Akan Minta Maaf Usai Tak Bisa Ungkap Sosok Bos Judol T

Metro

Bareskrim Sebut Benny Rhamdani Akan Minta Maaf Usai Tak Bisa Ungkap Sosok Bos Judol T

Selasa, 06 Agustus 2024 | 12:15 WIB
Istananya Diserang, PM Bangladesh Pilih Mundur dan Kabur

News

Istananya Diserang, PM Bangladesh Pilih Mundur dan Kabur

Senin, 05 Agustus 2024 | 18:46 WIB
Korupsi Rp 510 M Cuma Divonis 3 Tahun Penjara karena Sopan, Netizen: Gak Jauh Beda dengan Curi Kambing

Hukum

Korupsi Rp 510 M Cuma Divonis 3 Tahun Penjara karena Sopan, Netizen: Gak Jauh Beda dengan Curi Kambing

Jumat, 02 Agustus 2024 | 14:15 WIB
Vina Disebut Sedang Haid di Hari Kejadian, Saksi Mega di Persidangan: Saya Cuci Darahnya Pakai Kaki

Nasional

Vina Disebut Sedang Haid di Hari Kejadian, Saksi Mega di Persidangan: Saya Cuci Darahnya Pakai Kaki

Jumat, 02 Agustus 2024 | 08:31 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

Dukungan Pemakzulan Wapres, Dua Orang Dekat Prabowo Ini Berpeluang Gantikan Posisi Gibran
2

Siapa Sosok Febrian Alaydrus? Akun Pilot yang Tipu Staf Presiden Prabowo Kani Dwi Haryani
3

Adik Bungsu Habib Bahar Dilecehkan Dini Hari Saat Sedang Tidur di Kamar Kontrakannya
4

Bara JP Tolak Usul Pemakzulan Wapres: Mas Gibran Bukan Seorang Narapidana, Beliau Layak Menjadi Wakil Presiden!
5

TNI Respons Kapal Induk USS Nimitz Lewat Perairan Aceh Menuju Teluk Persia
6

Pakar Hukum Bilang Semua Syarat Pemakzulan Gibran Terpenuhi, Ini Yang Jadi Penghalang!
7

Siapa Sosok Febrian Alaydrus? Akun Pilot yang Tipu Staf Presiden Prabowo Kani Dwi Haryani
8

Jika Ijazah Jokowi Buatan Pasar Pramuka Naik ke Meja Hijau, Rektor UGM Cs Bisa Menjadi Tersangka!
9

Siapa Sosok Febrian Alaydrus? Akun Pilot yang Tipu Staf Presiden Prabowo Kani Dwi Haryani
10

Siapa Sosok Febrian Alaydrus? Akun Pilot yang Tipu Staf Presiden Prabowo Kani Dwi Haryani
11

Siapa Sosok Febrian Alaydrus? Akun Pilot yang Tipu Staf Presiden Prabowo Kani Dwi Haryani
12

4 Pengakuan Kasek SMAN 6 Surakarta Usai Diperiksa Polisi Soal Ijazah Jokowi
13

Siapa Sosok Febrian Alaydrus? Akun Pilot yang Tipu Staf Presiden Prabowo Kani Dwi Haryani
14

HEBOH! Wanita Ini Klaim Beathor Suryadi Sudah Meninggal Tahun 2021: Dia Sedang Menyampaikan Pesan Palsu Dari Alam Kubur
15

UPDATE! Kecurigaan Timses Pilgub DKI Jokowi di Isu Ijazah Pasar Pramuka, Terungkap Nama JW Ternyata Jono Wiyoko, Siapa Dia?